Senin, 14 Juli 2025

Merancang Alat Perontok

Saat panen jagung, semua warga turun tangan. Ada yang bertugas memanen, mengumpulkan jagung hingga memipil biji jagung. Tanda-tanda jagung siap panen ketika daun jagung menguning dan bagian tongkolnya mengeras. 
Dimas dan kakaknya paling senang bagian memanen jagung. Caranya gampang, tongkol jagung dipuntir ke sampiruang lalu ditarik agar lepas dari batangnya. Setelah dipanen, jagung harus dikeringkan agar kadar airnya berkurang dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. 
Bagian tersulit dari memanen jagung adalah merontokkan biji jagung! Akk, keduanya paling benci soalnya biji jagung harus dipisahkan dari tongkolnya. Caranya? Pakai tangan atau pisau! Huaa, keras banget lho. Jari-jari Dimas sering lecet saat bertugas. jadinya butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Nggak efisien dan boros waktu.
Makanya, mereka ingin kabur saja dari tugas negara itu. 
"Bagaimana kalau kita bikin alat untuk merontokkan biji jagung? jadi, nggak usah pakai tangan atau pisau."
"Iya sih, kalau pakai alat, produktivitas kita lebih meningkat. biji jagung bisa dirontokkan lebih mudah dan cepat. nggak makan korban tangan terluka!"
Kak Marwan memutar otak, mereka berdua telungkup di depan televisi. mencoret-coret selembar kertas . 
"Kalau bisa, bahannya yang mudah didapat dan murah soalnya tabunganku menipis." gumam Marwan.
 "Pakai pisau yang bisa diputar otomatis gitu ya? susah ngga ya buatnya?" Dimas menggatuk hidungnya. 
"Ih, jangan ngupil, kertasnya kotor!" marwan menjauh. 
Dimas menunjukkan gambarnya. Ini ada pisau gitu yang kalau jagungnya dimasukkan nanti dipipil otomastis..hanya jalankannya pakai tuas atau apa ya?"


https://kabarhandayani.com/inilah-alat-yang-diciptakan-ahnaf-sehingga-masuk-finalis-kjsa-2016/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar