Dear Temans,
Baru kelar baca novelnya Aida MA, penulis kece nan produktif.
Axel, pemuda Jerman menyepi ke Pulau Weh karena sakit hati dikhianati sahabatnya.
Di kapal, ia ditubruk oleh Mala, cewek mungil yang lincah. Mereka bertengkar dan debat.
Ternyata, mereka bertemu lagi. Cottage milik Alan, Paman Axel bersebelahan dengan restora milik Ayah Mala, Bram.
Sunset In Weh Island |
Bagaimana ketika Raffi putus dengan pacarnya, dan Andreea, calon pacar Axel datang dari Jerman untuk membawanya kembali ke pelukannya? Novel ini manis sekali. Khas novel romance. Tokoh-tokohnya, menyenangkan.
Mala unik. Namanya diambil dari Laksamana Malahayati. Ia mungil dan lincah. Jago masak dan menjadi relawan untu mengajar anak-anak. Ia setia menanti sunset karena merindukan ibunya yang sudah lama meninggal. Ia merasa kehadiran ibunya di saat sunset.
Kekuatan lainnya, settingnya itu lhoo!
Jadi makin mupeng untuk ngebolang ke Pulau Weh! Terbayang keindahan sepotong surga di bumi. Penulis menceritakan kotanya dengan detil hingga kita serasa berkunjung kesana. Ahhh....iriii! Novelnya juga romantis tapi sopan hehe. Bersih. Nggak ada adegan ciuman yang biasa mewarnai novel romance. Apalagi novel ini diterbitkan Bentang Belia ya. Bisa jadi contoh kisah romance untuk remaja bisa romantis tanpa perlu adegan vulgar :)
Jangan takut akan perpisahan, semua luka pasti berlalu seperti buih ombak yang perlahan menghilang...
Jangan takut akan perpisahan, semua luka pasti berlalu seperti buih ombak yang perlahan menghilang...
Data Buku:
Judul : Sunset in Weh Island
Penulis : Aida M.A.
Penerbit : Bentang Belia
Terbit : Januari - 2013
Cetakan : Pertama
Halaman : 252
Kategori : Remaja
Harga : Rp. 39000
Ayukk mbaa ke Sabang...seru loh
BalasHapusiya mba aiidaa...lagi itung2 hihihihi doakan akyu..
BalasHapus