Rabu, 16 Juli 2025

Bab 3 Impian Fauzi

(Halaman 7)

"Penemu sering dianggap aneh dan nyentrik. Sepertinya kamu termasuk deh." ejek Marwan. 

Fauzi yang saat itu sedang berusaha membuat es batu kopi susu anti ngantuk di freezer mengangguk. "Aku aneh tapi keren!" 

Marwan melengos. 

"Coba ganti kopinya dengan durian pasti lebih enak!"

Fauzi melengos. "Aha, selesai!" 

Ia kembali menonton video review laptop di ponselnya. Gadgetin, itu nama akun Yutub reviewer laptop itu. Ia sudah lama ingin memiliki laptop yang dibahas David itu. Kalau punya laptop, ia pasti selangkah lebih dekat dengan cita-citanya menjadi penemu cilil. 

Selama ini, ia hanya punya ponsel butut lungsuran dari Mas Marwan. Yang penting, bisa dipakai untuk berinternet. Tapi, susah banget untuk membuka video, lambat dan patah-patah. Baru kali ini ia begitu menggebu-gebu ingin punya laptop. 

Ia ingin mengikuti kelas elektronika online dengan dosen di Jakarta. Pak Wahab, dosen itu punya akun Yutub yang sering mengajarkan cara-cara membuat alat. Akun Yutub inilah yang selalu ia intip dan pelajari. Sayangnya, kelas itu diadakan via Zoom dan ponsel Fauzi tak bisa menginstalnya. Ia ingin sekali punya laptop dan belajar langsung dari idolanya. 

(Halaman 8)

"Akk, aku pengen laptop!" 

Fauzi tahu, harganya tidak murah. Bapaknya seorang petani jagung di Desa Siraman, Wonosari tak punya banyak uang. 

Fauzi punya tabungan di bank. Ia sering menang lomba menggambar hingga tingkat provinsi. Uangnya selalu ia tabung. Tapi, untuk beli laptop tabungannya belum cukup. Bapak pernah janji, kalau panen jagungnya berhasil Bapak akan menambah uang untuk membeli laptop. 

Fauzi yakin, ia pasti ia makin banyak menemukan alat-alat baru jika punya laptop. Laptop akan memudahkan ia membuat rancangan desain, mencari referensi dan juga belajar tentang elektronika.

Perjalanan jagung untuk panen butuh waktu lama. Sedangkan, kebutuhan Fauzi untuk memiliki laptop sangat darurat. Mulai dari proses panen, pengeringan hingga memipil jagung. Proses memipil jagung saja butuh berhari-hari.

(Halaman 9)

"Sabar, sebentar lagi panen. Doakan Bapak biar panennya berhasil!" 

Fauzi menghela napas. "Panen jagung kan butuh waktu lama, Mas. Apalagi, kita harus membantu Bapak memipil biji jagung. Itu tugas yang berat dan bikin pegal. Duh, kapan Bapak bisa menambah uang Fauzi untuk beli laptop? Fauzi pengen sekali ikut kelasnya pak dosen bulan depan!"

Mas Marwan nyengir, "Mas punya banyak duit. Duit monopoli, kamu mau Mas belikan laptop?" candanya. 

Fauzi melirik kakaknya sadis. "Laptopnya tapi dalam bentuk gambar ya?"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar