Selasa, 15 Juli 2025

Patungan Dulu


"Mas, jagung kalau digesekkan dengan benda gitu kan bisa lepas sendiri bijinya ya?" Fauzi mengernyitkan kening.

"Pakai apa ya, barang yang nggak bikin biji jagungnya hancur. Kalau bijinya hancur, berarti gesekannya terlalu kuat ya? Bisa-bisa Bapak dan para petani ngamuk karena kita merusak biji jagung yang berharga!" Dimas mencoret-coret. 

"Pakai apa ya? pisau?" 

Marwan menggeleng. "Kalau pakai mata pisau, pasti hancur dek!" 

Dengan gagasan itu, Dimas membuat sketsa kasar di buku tulis bergarisnya:

"Kalau bisa pakai bahan bekas saja ya, mas. Biar lebih murah biayanya."

Fauzi mendadak keluar dari rumah. "Aku ada ide, Mas!"

Marwan bangkit mengikuti adiknya. 

"Bagaimana kalau kita pakai ban bekas ya? Bergerigi tapi tidak tajam untuk menggerus jagung!" Fauzi menunjukkan ban sepedanya yang diparkir di halaman. 

Marwan mengangguk setuju, "Kita coba saja. Mas punya ban bekas di gudang. Pakai itu saja!" 

"Lihat ini, kalau kita putar ban bekas, terus taruh jagung digesek bisa lepas bijinya!" anak berambut cepak itu berlari mengambil gambarnya.

"Kita pakai tuas untuk memutar rol atau pakai dinamo?" Marwan memutar otak.

"Keduanya saja. Jadi, kalau mati listrik tetap bisa kerja!" Fauzi tersenyum lebar. 

"Oke, Sekarang, kita kumpulkan duit kita."

Marwan meraih celengannya di kamar, membantingnya. beberapa lembar uang kertas hijau nampak.

"Wah, belikan aku laptop, Mas!"

"Enak saja. Besok kita ke pasar ya, beli alat yang dibutuhkan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar