Sabtu, 29 November 2014

Kisah Sedih & Kocak Berpadu di Sabtu Bersama Bapak :)

Dear Temans,

Dapat buku ini dari hasil narik arisan buku Gagas Media yang diikuti Klub Oemah Buku Emak, klub buku yang beranggotakan emak embaks kece di Semarang, hehe. Baca sinopsisnya, sebenarnya aku rada malas baca. Secara, sedih begitu. Ya, aku suka baca novel. Tapi, menghindari yang sedih mellow yellow. Nggak ku ku! 





Ya, sebagai perempuan berperasaan halus, aku takut mewek.

Dan karena buku ini hasil narik arisan, dan ada kewajiban kudu dibaca dan direview, kalau nggak mau dipentung ketua klub buku, emak antagonis, Uniek, wkwkw terpaksa daku baca deh. Nggak terpaksa ding, aku kan penggemar berat Adhitya Mulya! Ngintip rating di Goodreads, 4.3 bo! Wow!

Cerita bermula dari sekaratnya Gunawan Garnida, bapak muda beranak dua. 
Ia tahu hidupnya nggak lama lagi. Dan ia tidak dapat menyaksikan dua jagoannya, Satya & Cakra, tumbuh dewasa. Maka, Gunawan punya ide cemerlang, bercerita lewat video, agar kelak anak-anaknya mengenal dirinya lebih dekat. Walau sudah tiada.

Klub Rumpis eh Oemah Buku Emak nongkrong kece obrolin Sabtu Bersama Bapak




Aduh, nulis ini jadi merinding. Sedih pisan kan, dab? Hiks.

Singkat cerita, kedua anak Gunawan sudah dewasa. Keduanya sukses di karir. Sang kakak, Satya sudah menikah dan punya anak. Ia kerja di off shore dan LDR dengan suaminya. Satya, lelaki perfeksionis dan menuntut anak dan istrinya juga begitu. Jika ia kembali ke rumah, anak dan istrinya dicekam ketakutan.

Cakra, si bontot, jadi bankir. Sayang, ia jomblo mengenaskan. Orangnya nggak percaya diri berhadapan dengan perempuan. Dan ia harus keluar dari zona nyaman ketika ia naksir Ayu, perempuan sekantornya yang juga ditaksir Salman, si buaya darat. Haruskah ia bertindak sebagai hunter?

Maka, Setiap Sabtu malam setelah Isya, kedua cowok itu belajar dari video-video yang dibuat bapak, yang mereka tonton secara berurutan. Kedua lelaki muda itu belajar tentang kehidupan. Pun ketika menghadapi kenyataan bahwa Itje, ibu mereka, sedang berjuang menghadapi penyakit seperti sang ayah.

Ceritanya memang gelap.
Tapi, Adhitya Mulya, si penulis Jomblo yang hits banget itu, tentu saja menuliskan kisahnya dengan balutan dialog kocak dan jenaka yang jadi ciri khasnya. Banyak ungkapan ajaib yang dibuat Adhitya, sumpah ngirii pisan kok bisa sih Kang? Nulis sekece inii?

Misalnya nih, 
Khayalannya berubah. Dia dan Ayu berjalan di sebuah taman pada hari yang cerah, bergandengan tangan, setelah sebelumnya mengubur beberapa potongan mayat Salman.

Kocak! #eh.

Sukaa sekali novel ini. Walaupun ide, seseorang yang akan meninggal membuat pesan melalui video atau surat tidaklah orisinal, karena beberapa kali diangkat di film dan novel, tetap saja novel ini begitu segar. Membaca pergulatan batin Satya dan Cakra dibmibing video-video Bapak, hiks menyentuh banget.
Great Job, Kang. I Heart You pisan!


Judul: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Adhitya Mulya
Penerbit; Gagas Media,
Tebal: 273 Halaman
Cetakan; Pertama, 2014
Jenis: Novel Keluarga
Harga: Gratis Hadiah hehe..

4 komentar:

  1. Jadi pengen baca, cari pinjeman ah..hihihi..*ketularan ngirit

    BalasHapus
  2. kalo kata bojoku mak, buku ini diangkat jadi filem bagus juga, padahal biasanya dia paling malas baca novel lho!

    BalasHapus
  3. hihihi ayoo baca, seruu...@rizkaq :)

    BalasHapus
  4. iya rahmi, alurnya filmis yaa, jadi kebayang alurnya kayak nonton...bakal seru..

    BalasHapus